Jumat, 09 September 2016

The Dreamer (BRIGHTNESS FUTUTRE)



WILL BE A SUCCESS DOCTOR
IN 20 YEARS LATER

*Salam hangat untuk para calon dokter masa depan {}

Apa itu cita-cita??? Apa itu Harapan??Haruskah aku mempunyai cita-cita dan harapanku itu?

SIAPA  AKU??

Dalam ingatan sebelumnya, aku terus menatap langit yang tak tahu apa-apa , layaknya sebuah kertas yang belum ternoda tinta. Mutmainna, orang-orang sering memanggilku Inna . Sekarang aku berumur 15 tahun dan sekarang sedang bersekolah di SMAN 11 Unggulan Pinrang ,merupakan alumni dari SMPN 2 Pinrang, SDN 24 Pinrang, & TK PGRI Pinrang. Aku merupakan anak tunggal, ayahku bernama H.M. Tahir Saleng & ibuku bernama Hj. Siama. Itu merupakan sedikit informasi tentang diriku.

            Sewaktu kecil, aku tidak tahu akan jadi apa nantinya. Apa yang kulihat, aku juga ingin menjadi seperti itu. Maklum saja, karena saat itu fikiran anak kecil seumuranku bisa dikatakan masih labil.

            Saat kecil dulu, aku sangat senang melihat film orang-orang yang ada di TV. Saat itu aku juga ingin menjadi orang yang terkenal seperti mereka. Aku juga pernah ingin menjadi guru, karena dulu, aku juga sangat senang melihat guruku saat sedang mengajar. Selain itu, aku juga merasa jika menjadi seorang guru itu merupakan sebuah pekerjaan yang mulia.

S?ANGGUPKAH AKU?

            Detik berganti detik, menit berganti menit, jam berganti jam, dan waktupun terus bergelinding seperti sebuah roda ,saat aku menginjak usia SMP, ayah memintaku untuk menjadi seorang dokter. Awalnya aku bertanya-tanya “mengapa harus seorang dokter???”. Ayah mengatakan jika itu baik untuk masa depanku.

            Aku terus berfikir apakah aku mampu & siap untuk menjadi seorang dokter??? Ayah terus mendorong & memotivasiku, “Kamu pasti bisa!! Dan aku percaya kalau kamu bisa melakukannya” itulah salah satu kalimat yang selalu terbayang difikiranku.

            Kurang lebih setahun kemudian, setelah melalui banyak pertimbangan akhirnya aku memutuskan untuk mejadi seorang dokter nantinya. Aku sempat memberitahukan keputusan ini kepada ibuku, ia pun mengatakan “Jika itu memang terbaik menurutmu, kejarlah cita-citamu itu, karena doaku akan selalu bersamamu” , sebuah kalimat yang selalu menjadi penyemangatku saat aku putus asa.

STAND BY DREAM

Memiliki mimpi namun tak spesifik , mungkin boleh saja, aku belum memutuskan akan menjadi dokter spesialis apa nantinya? Aku kemudian bertanya lagi kepada ayah, orang pertama yang pertama kali memotivasiku untuk menjadi seorang dokter , orang yang membuatku mempunyai cita-cita hidup.
“Menurut ayah, sebaiknya kamu mnejadi dokter jantung” kata ayah setelah lama berfikir
“Mengapa harus dokter jantung, yah?”
“Karena jantung itu merupakan salah satu bagian terpenting sari tubuh kita& lagipula didaerah kita ini sulit untuk menemukan dokter spesialis jantung” jelas ayah

             Setelah kejadian itu, aku kemudian menargetkan diriku untuk menjadi seorang dokter jantung. Sampai suatu hari, aku membahas kembali keinginanku untuk menjadi seorang dokter jantung, seketika itu aku langsung kaget bercampur heran
“Menurut ayah, kamu tidak usah menjadi dokter spesialis jantung ataupun spesialis organ dalam lainnya” ucap ayah tiba-tiba.
“Kenapa ayah tiba-tiba berubah fikiran?”
“Ayah tidak mau kamu mempunyai pekerjaan yang yang beresiko tinggi, karena salah sedikit saja nyawa orang lain bisa melayang karena kamu” Ucap ayah pelan setelah terdiam sejenak
“Lalu ayah mau aku jadi dokter apa lagi?”tanyaku mulai bingung
“Menurut ayah, kamu sebaiknya menjadi dokter saraf atau persendian”
Aku masih  bingung, karena aku sudah terlanjur menanamkan pada diriku sendiri if I will be a success doctor in 20 years later, dan aku ingin stand by dreams.

START FROM ZERO

Aku terus menanamkan satu hal pasti didalam diriku, bahwa jika kita memang ingin berusaha, berusahalah dengan sungguh-sungguh , maka kamu akan mendapatkan hasilnya.  Aku akan menajadi dokter apa pastinya, akan terjawab dimasa depan 
           
Membahgiakan orang tua juga sudah menajdi hal yang paling utama didalam hidupku, aku ingin memberangkatkan mereka haji. Aku juga mempunyai keinginan untuk melanjutkan pendidikanku setelah tamat SMA nanti diluar negeri, lewat jalur beasiswa, sehingga tidak begitu membebani orang tuaku dan insya allah menjadi seorang dokter yang hebat dan terkenal. Karena sebuah mimpi yang besar juga diperlukan usaha yang besar, dan semuanya start from zero.

*Jangan pernah takut untuk bermimpi
AMIIIN...