Jumat, 26 Agustus 2016

Laporan Hasil Observasi (MALLOGO)




MALLOGO/ALLOGO



Mallogo (Bugis) atau Allogo (Makassar) adalah salah satu permainan tradisional masyarakat Sulawesi Selatan. Permainan ini mengandung nilai pendidikan  seperti kejujuran dan sportivitas. Meskipun kini mallogo jarang dimainkan lagi, namun masyarakat Sul-Sel senantiasa merasakan kerinduan untuk melihat permainan ini. Kerinduan ini bukti bahwa mereka begitu terikat pada tradisi leluhurnya ( Abu Bakar Punagi, 1960: 45; Aminah Pabittei, 2009: 68 ). Pada masa lalu, selain masyarakat awam, mallogo juga lazim dimainkan oleh kaum bangsawan. Oleh karena itu, terdapat dua jenis logo. Logo untuk bangsawan terbuat dari tanduk kerbau, seng, atau besi yang disepuh emas, sedangkan logo masyarakat dari tempurung kelapa kering.

Mallogo biasanya dimainkan di pinggir sawah atau halaman rumah dan dimainkan oleh dua orang atau lebih. Rata-rata pemain adalah anak-anak atau remaja laki-laki maupun perempuan. Permainan mallogo hanya memerlukan peralatan sederhana, yaitu logo dari tempurung kelapa kering dan sebilah bamboo sebagai pemukul (paqcampaq). Logo dibuat dua bentuk, yaitu logo kecil ukuruan 7-8 cm sebanyak 6-8 buah dan logo besar ukuran 15 cm.
    
Permainan mallogo secara umum, memiliki tiga aturan yaitu, Pemain di anggap pemenang jika mampu menjatuhkan semua logo, dan ia kembali dapat memukul. Jika pemain pertama tidak dapat menjatuhkan semua logo, maka permainan berpindah ke lawan dan nilai pemenang ditentukan dari jumlah logo yang jatuh. Adapun cara bermain permainan mallogo mula-mula Enam atau delapan logo kecil dijajar ke belakang dengan menancapkan salah satu sudutnya ke tanah. Jarak antar logo kurang lebih 10 cm. logo besar diletangkan di tempat menembak atau memukul. Jarak tembak diatur sesuai kesepakatan pemain. Pemain yang dahulu memukul juga diatur sesuai kesepakatan atau undian. Salah satu pemain mulai memukul logo besar sembari duduk atau jongkok. Jika dapat menjatuhkan semua logo kecil, ia mendapat nilai dan dapat memukul lagi. Sebaliknya, jika tidak, maka pemukul berganti ke pemain yang paling banyak menjatuhkan logo kecil.

Permainan mallogo mengandung nilai-nilai luhur yaitu, melatih ketangkasan dan ketenangan. Permainan mallogo memerlukan ketangkasan pemainnya. Yang kedua nilai Olahraga,  Nilai ini tercermin dari gerakan pemain saat memukul atau melempar yang membutuhkan stamina, energy, dan fisik yang seimbang. Ketiga melestarikan tradisi,  Permainan mallogo adalah warisan leluhur yang mengajarkan budi pekerti bagi anak. Oleh karena itu, permainan ini penting untuk dilestarikan agar nilai-nilai pendidikan dalam permainan ini terpelihara. Keempat menjaga kekompakan. Nilai ini tercermin dari strategi kelompok yang membutuhkan kekompakan dalam menjalankan permainan agar menang. Dan yang terakhir , permainan mallogo juga memiliki nilai seni., Nilai ini tercermin dari nilai seni yang tercermin dari bentuk logo dan alat pemukulnya. Tidak mengherankan jika bagi sebagian orang, logo dijadikan koleksi.