Selasa, 29 November 2016

Iktisar Novel "Sang Pemimpi"

SANG PEMIMPI
(National Best Seller Novel)




IDENTITAS  BUKU :
Judul : Sang Pemimpi
Penulis : Andrea Hirata
Penerbit : PT Bentang Pustaka
Halaman : x + 292 Halaman
Tahun terbit : Juli 2006
ISBN: 979-3062-92-4

IKHTISAR BUKU :
-         Berkisah tentang tiga orang pemimpi dari pedalaman pulau Belitong, yaitu Ikal, Arai dan Jimbron yamng memiliki cita-cita tinggi untuk bersekolah di Paris, menginjakkan kaki di Almater suci Sarbonne, dan menjelajah Erpo samapi ke Afrika
-          Setelah selesai SMA, Ari dan Ikal merantau ke bogor, sedangkan Jimbron lebih memilih untuk menjadi pekerja ternak kuda di Belitung.
-         Berbulan-bulan di Bogor untuk mencari perkerjaan untuk bertahan hidup susahnya minta ampun. Akhirnya Ikal pun diterima untk menjadi tukang pos dan Arai memutuskan merantau di Kalimantan
-         Ikal memutuskan untuk kuliah di Ekonomi UI dan setelah lulus, ada lowongan untUk mendapatkan beasiswa S2 ke Eropa dan ia memutuskan untuk mengikutinya
-         Ikal dan Arai dipertemukan saat berusaha mendapatkan beasiswa. Arai yg sebelum nya tanpa kabar, ternyata ia kuliah di Universtias Mulawarman dan mengambil jurusan biologi, dengan lulusan cum laude
-         Ikal dan Arai memutuskan kembali ke kampung halamannya sambil menunggu pengumuman beasiswa tersebut
-         Mereka mendapatkan sebuah suratyang isinya menyatakan bahwa mereka berdua mendapatkan beasiswa ke Eropa, di Universitas yang sama tepatnya di Universitas Sorbonne, Paris, Prancis.




Jumat, 25 November 2016

IKHTISAR


Pengertian Ikhtisar
            ikhtisar adalah suatu bagian dari tulisan yang menyampaikan suatu informasi yang penting dari sebuah tulisan dalam bentuk yang sangat singkat.
            Iktisar adalah sama dengan ringkaan hanya ringkasan harus berurutan sesuai dengan urutan kerangka aslinya sementara ikhtisar tidak perlu berurutan sesuai dengan urutan karangan aslinya, disamping itu iktisar tidak perlu mencakup keseluruhan.
 
           Ikhtiar dibuat untuk membantu pembaca buku memahami buku yang panjang ikhtisar mmbantu pembaca buku untuk membaca hal itu dalam waktu yang singkat dengan cara yang menghemat waktu.

Perbedaan Ikhtisar, Ringkasan, dan Rangkuman :
1. Ringkasan
Bentuk ringkas dari karangan yang masih memperlihatkan sosok dasr dari aslinya. Inti tidak meninggalkan urutan dasar yang melandasinya. Dengan kata lain memangkas hal-hal yang lebih kecil yang meliputi gagasan utama bacaan, kerangka dasar masih tampak jelas.

Ringkasan adalah penyajian karangan atau peristiwa yang panjang dalam bentuk yang singkat dan efektif. Ringkasan adalah sari karangan tanpa hiasan. Ringkasan itu dapat merupakan ringkasan sebuah buku, bab, ataupun artikel. Fungsi sebuah ringkasan adalah memahami atau mengetahui sebuah buku atau karangan. Dengan membuat ringkasan, kita mempelajari cara seseorang menyusun pikirannya dalam gagasan-gagasan yang diatur dari gagasan yang besar menuju gagasan penunjang, melalui ringkasan kita dapat menangkap pokok pikiran dan tujuan penulis.


Ciri-ciri ringkasan:
Inti tidak meninggalkan urutan dasar karangan.
Kerangka dasr masih tampak jelas
Memangkas gagasan utama menjadi lebih ringkas
Tujuannya untuk memangkas gagasan.

2. Rangkuman
Rangkuman Adalah ekstrak dari suatu tulisan, berita atau sesuatu pembahasan, sehingga bisa menyimpulkan dengan singkat suatu tulisan, berita atau pembahasan tersebut.

Rangkuman menurut Djuharni, 2001 Rangkuman merupakan hasil kegiatan merangkum. Rangkuman dapat di artikan sebagai suatu hasil merangkum atau meringkas suatu tulisan atau pembicaraan menjadi suatu uraian yang lebih singkat dengan perbandingan secara proporsional antara bagian yang dirangkum dengan rangkumannya. Rangkuman dapat pula diartikan sebagai hasil merangkai atau menyatukan pokok – pokok penbicaraan atau tulisan yang terpencar dalam bentuk pokok – pokoknya saja.

3. Ikhtisar
Pada dasarnya sama dengan ringkasan dilihat dari tujuannya, keduanya mengambil betuk kecil dari suatu karangan panjang. Perbedaannya ikhtisar tidak mempertahankan urutan gagasan yang membangun karangan itu, terserah pada pembuat ikhtisar. Untuk mengambil inti dia bebas mengambil kata-kata, asal tetap menunjukan inti dari bacaan tersebut.

Ciri- ciri ikhtisar:
Tidak mempertahnkan urutan gagasan
Bebas mengkombinasikan kata-kata asal tidak menyimpang dari inti.
Tujuannya untuk mengambil inti.
Ciri-ciri ikhtisar adalah:
1. Merupakan tulisan baru yang mengandung sebagian gagasan dari teks.
2. Tidak mengandung hal baru, pikiran atau opini penyusn ikhisar, baik yang dimaksudkan secara sadar maupun tidak sadar.
3. Menggunakan kata-kata dari pengusun sendiri.

Sebuah ikhtisar yang baik disusun berdasarkan 7 langkah berikut ini
:
a. Menetapkan tujuan membaca gagasan apa yang saya butuhkan?
b. Membaca dengan cermat apa relevasi gagasan yang saya perlukan itu dalam konteks tulisan saya ini?
c. Mencatat gagasan yang penting dari sudut pandang penyusunan ikhtisar dengan kata-kata sendiri.
d. Menyusun kerangka tulisan.
e. Menulis ikhtisar.
f. Mengecek kembali tulisan asli untuk meyakinkan bentuk semua gagasan yang penting telah terjadi.
g. Mengoreksi kesalahan bahasa dan kesalahan cetak.

Fungsi Ikhtisar :
sebagai garis-garis besar masalah dalam sebuah wacana yang berukuran pendek atau sedang.

Cara membuat ikhtisar:
1. Membaca naskah asli
       Langkah pertama dalam perbuatan ikhtisar adalah membaca naskah asli satu atau dua ali      untuk mengetahui kesan umum dan maksud pedagang serta sudut pandangnya.                                           2. Mencatat gagasan utama
          Setelah penulis menangkap maksud, kesan umum, dan sudut pandang pengarang asli, maka langkah selanjutnya mencatat semua gagasan utama atau gagasan yang penting.
3. Menulis ikhtisar
       Yang menjadi dasar sinopsis itu adalah ringkasan dan abstrak cara membuat sinopsis adalah sebagai berikut:
a. Membaca naskah asli telebih dahulu untuk mengetahui kesan umum penulis
b. Mencatat gagasan utama dengan menggaris bawahi gagasan yang penting.
c. Menulis ringkasan cerdaskan gagasan-gagasan utama sebagaimana dicatat pada langkah kedua, gunakanlah kalimat yang padat, efektif, dan menarik untuk merangkai jalan cerita menjadi sebuah karangan singkat yang menggambarkan karangan asli.
d. Dialog dan monolog tokoh ditulis isi/garis besarnya saja.
e. Sinopsis tidak boleh menyimpang dari jalan cerita dan isi dari keseluruhan karya yang asli.

4.Memotivasi Pembaca
    Dengan membuat ikhtisar penulis dapat mengetahui isi dari sebuah bacaan atau buku. Penulis juga bisa mengembangkan ekspresi mereka dan bisa membedakan gagasan utama dan gagasan-gagasan tambahan. Penulis juga bisa memperpendek uraian-uraian yang panjang lebar.

Contoh Iktisar
            Sekilas 30.000 hingga 50.000 orang berkumpul di kota Hiroshima Jepang untuk mengenang peristiwa jatuhnya bom atom di kota itu pada tanggal 6 Agustus 1945 yang menewaskan 14.000 jiwa. Mereka bersama sama menghentikan cipta selama 60 detik dan melepaskan ratusan burung dara pada upacara peringatan ini. Upacara tersebut akan dilanjutkan pada hari Kamis 19 Agustus 2001 di kota Nagasaki yang 56 tahun yang lalu juga di bom oleh Amerika Serikat sehingga menewaskan sekitar 70.000 orang. Pada keringatan ini perdana mentri Jepang Junichiro Koizumi meminta kepada seluruh dunia untuk menghapus senjata nuklir.


*Thank You

Kamis, 17 November 2016

Analisis Teks Hikayat Burung Cendrawasih

UNSUR-UNSUR HIKAYAT :
1)       Alur (Plot)          :
a.        pengenalan situasi cerita (exposition)
Sahibul hikayat telah diriwayatkan dalam Kitab Tajul Muluk, mengisahkan seekor burung yang bergelar burung cenderawasih. Adapun asal usulnya bermula dari kayangan. Menurut kebanyakan orang lama yang arif mengatakan ianya berasal dari syurga dan selalu berdamping dengan para wali.
b.        pengungkapan peristiwa (complication)
Memiliki kepala seperti kuning keemasan. Dengan empat sayap yang tiada taranya. Akan kelihatan sangat jelas sekiranya bersayap penuh adanya. Sesuatu yang sangat nyata perbezaannya adalah dua antena atau ekor ‘areil‘ yang panjang di ekor belakang. Barangsiapa yang melihatnya pastilah terpegun dan takjub akan keindahan dan kepelikan burung cenderawasih.
c.        menuju pada adanya konflik (rising action)
Amatlah jarang sekali orang memiliki burung cenderawasih. Ini kerana burung ini bukanlah berasal dari bumi ini. Umum mengetahui bahawa burung Cenderawasih ini hanya dimiliki oleh kaum kerabat istana saja. Hatta mengikut sejarah, kebanyakan kerabat-kerabat istana Melayu mempunyai burung cenderawasih. Mayoritas para peniaga yang ditemui mengatakan ia membawa tuah yang hebat.
d.        puncak konflik (turning point)
Syahdan dinyatakan lagi dalam beberapa kitab Melayu lama, sekiranya burung cenderawasih turun ke bumi nescaya akan berakhirlah hayatnya. Dalam kata lain burung cenderawasih akan mati sekiranya menjejak kaki ke bumi. Namun yang pelik lagi ajaibnya, burung cenderawasih ini tidak lenyap seperti bangkai binatang yang lain. Ini kerana ia dikatakan hanya makan embun syurga sebagai makanannya. Malahan ia mengeluarkan bau atau wangian yang sukar untuk diperkatakan. Burung cenderawasih mati dalam pelbagai keadaan. Ada yang mati dalam keadaan terbang, ada yang mati dalam keadaan istirahat dan ada yang mati dalam keadaan tidur.
Walau bagaimanapun, Melayu Antique telah menjalankan kajian secara rapi untuk menerima hakikat sebenar mengenai BURUNG CENDERAWASIH ini. Mengikut kajian ilmu pengetahuan yang dijalankan, burung ini lebih terkenal di kalangan penduduk nusantara dengan panggilan Burung Cenderawasih. Bagi kalangan masyarakat China pula, burung ini dipanggil sebagai Burung Phoenix yang banyak dikaitkan dengan kalangan kerabat istana Maharaja China. Bagi kalangan penduduk Eropah, burung ini lebih terkenal dengan panggilan ‘Bird of Paradise‘. Secara faktanya, asal usul burung ini gagal ditemui atau didapathingga sekarang. Tiada bukti yang menunjukkan ianya berasal dari alam nyata ini. Namun satu lagi fakta yang perlu diterima, burung cenderawasih turun ke bumi hanya di IRIAN JAYA (Papua sekarang), Indonesia saja. Tetapi yang pelik namun satu kebenaran burung ini hanya turun seekor saja dalam waktu tujuh tahun. Dan ia turun untuk mati. Sesiapa yang menjumpainya adalah satu tuah. Oleh itu, kebanyakan burung cenderawasih yang anda saksikan mungkin berumur lebih dari 10 tahun, 100 tahun atau sebagainya. Kebanyakkannya sudah beberapa generasi yang mewarisi burung ini.
Telah dinyatakan dalam kitab Tajul Muluk bahawa burung cenderawasih mempunyai pelbagai kelebihan. Seluruh badannya daripada dalam isi perut sehinggalah bulunya mempunyai khasiat yang misteri. Kebanyakannya digunakan untuk perubatan. Namun ramai yang memburunya kerana ‘tuahnya’. Burung cenderawasih digunakan sebagai ‘pelaris’. Baik untuk pelaris diri atau perniagaan. Sekiranya seseorang memiliki bulu burung cenderawasih sahaja pun sudah cukup untuk dijadikan sebagai pelaris. Mengikut ramai orang yang ditemui memakainya sebagai pelaris menyatakan, bulu burung cenderawasih ini merupakan pelaris yang paling besar. Hanya orang yang memilikinya yang tahu akan kelebihannya ini
e.        penyelesaian (ending)
Namun yang pasti burung cenderawasih bukannya calang-calang burung. Penuh dengan keunikan, misteri, ajaib, dan tuah.

2)       Tema                   : Binatang
3)       Penokohan         : Menggunakan teknik Analitik dan teknik dramtik
4)       Sudut pandang   : Sebagai orang ketiga
5)       Amanat               :
Ø  Kita harus menjaga dan melindungi burung cendrawasih, karena burung ini amat langka dan hanya ada di Irian Jaya (Papua)

STRUKTUR KEBAHASAAN :
1.      Belum ada pembagian bab
2.      Pengarangnya belum jelas atau anonim  
Ø Secara faktanya, asal usul burung ini gagal ditemui atau didapathingga sekarang. Tiada bukti yang menunjukkan ianya berasal dari alam nyata ini.”
3.      Cerita yang dikisahkan tokoh utama memiliki kesaktian yang tidak dimiliki oleh manusia biasa
Hikayat tersebut menceritakan berbagai kelebihan dan keajaiban burung cendrawasih. Hal ini dibuktikan dengan berbagai kutipan teks berikut :
Ø  Memiliki kepala seperti kuning keemasan
Ø  Dengan empat sayap yang tiada taranya
Ø  Ini kerana burung ini bukanlah berasal dari bumi ini
Ø  cenderawasih akan mati sekiranya menjejak kaki ke bumi
Ø  burung cenderawasih ini tidak lenyap seperti bangkai binatang yang lain
Ø  Malahan ia mengeluarkan bau atau wangian yang sukar untuk diperkatakan
Ø  burung ini hanya turun seekor saja dalam waktu tujuh tahun
Ø  Seluruh badannya daripada dalam isi perut sehinggalah bulunya mempunyai khasiat yang misteri
4.      Menggunakan bahasa Melayu Klasik
Contoh kutipan teksnya yaitu :
Ø  Sahibul hikayat telah diriwayatkan dalam Kitab Tajul Muluk, mengisahkan seekor burung yang bergelar burung cenderawasih
Ø  Amatlah jarang sekali orang memiliki burung cenderawasih.
Ø  Telah dinyatakan dalam kitab Tajul Muluk bahawa burung cenderawasih mempunyai pelbagai kelebihan
5.      Hikayat menyebar dari mulut ke mulut
6.      Cerita bisa bersifat imajinatif seperti dongeng

MAKNA :
1.      Burung cendrawasih diriwayatkan dalam kitab Tajul Muluk
2.      Burung cendrawasih merupakan burung yang sangat cantik dan dianggap berasal dari syurga
3.      Burung cendrawasih merupakan burung yang sangat langka, karena hanya dimiliki oleh pejabat istana, ditemukan di Irian Jaya, dan sangat sulit ditemukan
4.      Keunikan lain dari burung cendrawasih yaitu mengeluarkan bau wangi yang sulit diungkapkan
5.      Burung cendrawasih tidak bisa bertahan hidup dengan lama
6.      Burung cendrawasih memiliki banyak sebutan
7.      Misteri asal usul ditemukannya burung cendrawasih ini belum pernah terbukti

8.      Burung cendrawasih memiliki banyak manfaat, sehingga bnayk dicari oleh orang-orang

Senin, 14 November 2016

HIKAYAT BURUNG CENDRAWASIH

HIKAYAT BURUNG CENDERAWASIH

Sahibul hikayat telah diriwayatkan dalam Kitab Tajul Muluk, mengisahkan seekor burung yang bergelar burung cenderawasih. Adapun asal usulnya bermula dari kayangan. Menurut kebanyakan orang lama yang arif mengatakan ianya berasal dari syurga dan selalu berdamping dengan para wali. Memiliki kepala seperti kuning keemasan. Dengan empat sayap yang tiada taranya. Akan kelihatan sangat jelas sekiranya bersayap penuh adanya. Sesuatu yang sangat nyata perbezaannya adalah dua antena atau ekor ‘areil‘ yang panjang di ekor belakang. Barangsiapa yang melihatnya pastilah terpegun dan takjub akan keindahan dan kepelikan burung cenderawasih.
Amatlah jarang sekali orang memiliki burung cenderawasih. Ini kerana burung ini bukanlah berasal dari bumi ini. Umum mengetahui bahawa burung Cenderawasih ini hanya dimiliki oleh kaum kerabat istana saja. Hatta mengikut sejarah, kebanyakan kerabat-kerabat istana Melayu mempunyai burung cenderawasih. Mayoritas para peniaga yang ditemui mengatakan ia membawa tuah yang hebat.
  Syahdan dinyatakan lagi dalam beberapa kitab Melayu lama, sekiranya burung cenderawasih turun ke bumi nescaya akan berakhirlah hayatnya. Dalam kata lain burung cenderawasih akan mati sekiranya menjejak kaki ke bumi. Namun yang pelik lagi ajaibnya, burung cenderawasih ini tidak lenyap seperti bangkai binatang yang lain. Ini kerana ia dikatakan hanya makan embun syurga sebagai makanannya. Malahan ia mengeluarkan bau atau wangian yang sukar untuk diperkatakan. Burung cenderawasih mati dalam pelbagai keadaan. Ada yang mati dalam keadaan terbang, ada yang mati dalam keadaan istirahat dan ada yang mati dalam keadaan tidur.
Walau bagaimanapun, Melayu Antique telah menjalankan kajian secara rapi untuk menerima hakikat sebenar mengenai BURUNG CENDERAWASIH ini. Mengikut kajian ilmu pengetahuan yang dijalankan, burung ini lebih terkenal di kalangan penduduk nusantara dengan panggilan Burung Cenderawasih. Bagi kalangan masyarakat China pula, burung ini dipanggil sebagai Burung Phoenix yang banyak dikaitkan dengan kalangan kerabat istana Maharaja China. Bagi kalangan penduduk Eropah, burung ini lebih terkenal dengan panggilan ‘Bird of Paradise‘. Secara faktanya, asal usul burung ini gagal ditemui atau didapathingga sekarang. Tiada bukti yang menunjukkan ianya berasal dari alam nyata ini. Namun satu lagi fakta yang perlu diterima, burung cenderawasih turun ke bumi hanya di IRIAN JAYA (Papua sekarang), Indonesia saja. Tetapi yang pelik namun satu kebenaran burung ini hanya turun seekor saja dalam waktu tujuh tahun. Dan ia turun untuk mati. Sesiapa yang menjumpainya adalah satu tuah. Oleh itu, kebanyakan burung cenderawasih yang anda saksikan mungkin berumur lebih dari 10 tahun, 100 tahun atau sebagainya. Kebanyakkannya sudah beberapa generasi yang mewarisi burung ini.
Telah dinyatakan dalam kitab Tajul Muluk bahawa burung cenderawasih mempunyai pelbagai kelebihan. Seluruh badannya daripada dalam isi perut sehinggalah bulunya mempunyai khasiat yang misteri. Kebanyakannya digunakan untuk perubatan. Namun ramai yang memburunya kerana ‘tuahnya’. Burung cenderawasih digunakan sebagai ‘pelaris’. Baik untuk pelaris diri atau perniagaan. Sekiranya seseorang memiliki bulu burung cenderawasih sahaja pun sudah cukup untuk dijadikan sebagai pelaris. Mengikut ramai orang yang ditemui memakainya sebagai pelaris menyatakan, bulu burung cenderawasih ini merupakan pelaris yang paling besar. Hanya orang yang memilikinya yang tahu akan kelebihannya ini. Namun yang pasti burung cenderawasih bukannya calang-calang burung. Penuh dengan keunikan, misteri, ajaib, dan tuah.



Oleh
1. Mutmainna Tahir
2. Noor Afni Purnamasari
Kelas X MIA 2

Selasa, 01 November 2016

Memaknai Teks Anekdot


Anggota Kelompok 4 (X MIA 2) :
1.      Mutmainna Tahir
2.      Nurul Nikma Salsabila
3.      Noor Afni Purnamasari
4.      Miftahul Khaerah B
5.      Rifqah Aqilah Azis
“CARA KELEDAI MEMBACA BUKU”
Alkisah, seorang raja bernama Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai. Nasrudin menerimanya dengan senang hati. Namun, Timur Lenk memberi syarat, agar Nasrudin mengajari terlebih dahulu keledai itu agar dapat membaca. Timur Lenk memberi waktu dua minggu sejak sekarang kepada Nasrudin.
Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil menuntun keledai itu ia memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika ia dapat mengajari keledai itu untuk membaca, tentu ia akan menerima hadiah, namun jika tidak maka hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.
Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktikkan apa yang telah ia ajarkan kepada keledai. Nasrudin lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut, dan membuka sampulnya.
Si keledai menatap buku itu. Kemudian, sangat ajaib! Tak lama kemudian Si Keledai mulai membuka-buka buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir. Setelah itu, si keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya.
Demikianlah, keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya”, kata Nasrudin. Timur Lenk merasa ada yang tidak beres dan ia mulai menginterogasi. Ia kagum dan memberi hadiah kepada Nasrudin. Namun, ia minta jawaban “Bagaimana cara mengajari keledai membaca?”

MAKNA :
      Latihlah hewan dengan  sepenuh hati
      Jangan menyetujui apa yang memang tak mungkin dan tak sanggup kamu  lakukan

-THANK YOU-
Jangan Menyerah Sebelum Mencoba
Karena bisa jadi dibaliknya ada  Jalan Besar
Menuju Kesuksesanmu